Aceh Singkil | Portal Singkil ~ Setiap kali hujan turun, keluarga Elek Berutu hidup dalam ketakutan. Atap rumah mereka yang sudah lapuk mengancam keselamatan, terutama anak-anaknya yang berjumlah enam orang. Rumah mereka yang terletak di Desa Suka Damai, Dusun Tiga Trans Nelayan, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, sangat memprihatinkan dan tidak layak huni, “ujarnya Jasidin pada Sabtu (14/12/2024)
Menurut Jasidin mereka Sudah sering laporkan nasipnya ke Pemerintah Desa hingga pemerintah Daerah, tapi belum ada tindakan nyata,” sebutnya jasidin dengan nada sedih menirukan suara Alek Berutu. Kondisi ini semakin diperparah dengan terbatasnya penghasilan keluarga. Elek Berutu hanya pekerja serabutan saja dengan menafkahi keenam anaknya, sehingga terpaksa putus sekolah karena tidak ada biaya, “sambungnya,
Elek Berutu dan keluarganya hidup dalam ketakutan setiap kali hujan turun. Atap rumah mereka yang sudah lapuk tak mampu menahan derasnya air. dinding-dinding berlobang, lantai kayu lapuk, dan ruangan yang sempit menjadi pemandangan sehari-hari di rumah yang tidak layak huni ini. Bersama istrinya, Sabatiah, dan enam orang anaknya, mereka berdesak-desakan dalam kondisi yang sangat sempit & memprihatinkan, ” jelasnya. ,
Sementara Elek Berutu saat di konfirmasi oleh media ini, mengatakan, nasibnya ketika datang hujan “Saya khawatir atap rumah akan runtuh menimpa anak-anak saya,” ujar Elek dengan nada sedih. Juga Siti Hartati, anak sulung saya yang berusia 15 tahun, terpaksa berhenti sekolah demi untuk bisa membantu ibunya mengurus adik-adiknya yang masih kecil-kecil , ” sebutnya,
Lanjut Elek Berutu
Ketika ada program pemerintah sepertinya tidak tepat sasaran, justru diterima oleh pihak yang tidak terlalu membutuhkan atau bahkan tidak membutuhkan sama sekali, jelasnya,
Setiap hari, saya dan anak- anak saya harus berjuang menghadapi atap bocor dan trik matahari,dengan rumah yang sudah tidak layak huni. Saya mengaku sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan RLH, namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan.”tangkasnya,
Kami Menanti Bantuan RLH dari pemerintah, dimana Rumah ini yang sudah lapuk tak lagi mampu melindungi keluargaku dari terik matahari dan hujan deras, ” sambungnya,
Saya harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi keluargaku sambil berharap ada keajaiban yang bisa mengubah nasib saya.” harapnya,
saya sangat berharap mendapatkan bantuan program RLH agar bisa memiliki rumah yang layak.
harapan terbesar saya setelah mendapatkan rumah RLH nantinya, dimana anak-anakku, bisa tidur nyenyak tanpa khawatir lagi kebasahan terkena hujan & kepanasan terkena triknya matahari, ” ungkapnya.(*)
Pewarta : { Khalikul Sakda}